Friday, August 7, 2009

Puisi; Maghrib

Puisi ni aku hafal sejak 1999, darjah 6, aku deklamasi dalam pertandingan 3 kali sajak yang sama, darjah 6, tingkatan 1, tingkatan 3. tiga tiga aku dapat juara(sekolah dan daerah). puisi yang tak sanggup untuk aku lupakan

Maghrib menghamparkan cahaya perak
bersama warna pelangi
bagi menggantikan siang
yang sudah mengakhiri tugasnya di bumi

dari tempat tempat yang jauh
burung burung kembali
ke sarang masing masing
sambil bernyanyi dan berkicau merdu
seolah mengucapkan syukur
keatas rahmat ilahi yang telah
memberikan rezekinya pada pepohon
hijau berbuah ranum

lembayung pun perlahan lahan
menutup sawah ladang
perbukitan dan gunung ganang
unggas dan rimba raya akan beristirehat
dalam sebuah ketenangan yang kudus
sementara menanti fajar esok
yang tidak pernah berdusta

cuma
kota ini yang masih terus
degil, sibuk dan angkuh
memburu kepalsuan
persis tak pernah mengenal
erti rehat dan tidur
dalam germerlap neon serta alunan muzik
yang bergetar mendengdangkan lagu
kedurjanaan
kian banyak warganya yang mabuk
terjebak ke lembah noda
tanpa mempedulikan gemersik syahdu azan
di puncak menara

karya Zahari Hasid
-LeoNeo1-

2 comments: